Selasa, 31 Mei 2011

Sejarah Liga Champions AFC

Liga Champions Asia (bahasa Inggris: AFC Champions League) atau Liga Champions AFC adalah sebuah turnamen sepak bola antarklub Asia yang diselenggarakan oleh AFC. Turnamen ini diikuti 32 klub sepak bola yang berasal dari 10 liga sepak bola terbaik di Asia.[2][3] Mulai tahun 2009, juara bertahan tidak secara langsung berhak mengikuti turnamen ini tahun berikutnya dan harus memastikan tempat pada turnamen ini melalui kompetisi nasional. Juara tahun 2008, Gamba Osaka,[4] dan juara tahun 2009, Pohang Steelers,[5] berhasil mengikuti turnamen pada tahun berikutnya. Pada tahun 2010, juara bertahan Seongnam Ilhwa Chunma[6] menjadi klub pertama yang menjadi juara namun tidak dapat mengikuti turnamen ini pada tahun berikutnya.[7]
Babak kualifikasi berlangsung pada bulan Februari dan babak final berlangsung pada bulan November ditempat netral. Pada tahun saat Piala Dunia diselenggarakan, babak kualifikasi diadakan lebih awal.
Pohang Steelers saat ini adalah klub yang paling sukses pada Liga Champions Asia,[8] setelah memenangkan gelar ke-3 mereka pada tahun 2009. Liga sepak bola Korea Selatan, K-League merupakan liga tersukses pada turnamen ini dengan 9 gelar juara, diikuti liga Jepang, J-League yang telah memenangkan 5 gelar juara.

Daftar isi

[sembunyikan]

[sunting] Sejarah

Logo Liga Champions Asia sebelum tahun 2009.
Awalnya bernama Kejuaraan Klub Asia (Asian Club Championship), turnamen ini dimulai pada tahun 1967 dengan hanya delapan tim. Turnamen ini kemudian dihentikan sejak tahun 1971 namun diselenggarakan kembali mulai tahun 1986 dengan nama Piala Champions Asia (Asian Champions Cup). Hanya tim-tim juara liga domestik saja yang boleh mengikuti turnamen ini, sedangkan juara piala liga bermain di Piala Winners Asia. Pemenang kedua turnamen tersebut kemudian diadu pada Piala Super Asia.
Sejak musim 2002/03 Piala Champions Asia dan Piala Winners Asia digabung menjadi satu dan namanya pun kembali berganti menjadi Liga Champions Asia. Pada musim pertama, sejumlah 16 klub berpartisipasi dalam babak akhir. Musim 2003/04 dibatalkan akibat virus SARS dan Perang Irak. Pada tahun 2004 turnamen ini diluncurkan kembali dengan 28 klub dari 14 negara.
Tujuh klub telah menjuarai turnamen ini dua kali; Al-Ittihad, Suwon Samsung Bluewings, Pohang Steelers, Al-Hilal, Maccabi Tel-Aviv, Thai Farmers Bank dan Esteghlal. Kini Pohang Steelers menjadi satu-satunya klub yang telah menjuarai turnamen ini sebanyak tiga kali setelah mengalahkan Al-Ittihad 1-0 pada musim 2009.
Pada tahun 2009, turnamen ini mulai menggunakan format baru di mana jumlah tim peserta bertambah menjadi 32 tim dan hadiah diperbanyak. Total hadiah yang diperebutkan berjumlah US$14 juta – sang juara memperoleh US$1,5 juta ditambah hadiah dari babak-babak sebelumnya.

[sunting] Aturan

[sunting] Kualifikasi

[sunting] Peringkat penilaian akhir AFC untuk musim 2009–2012

Kualifikasi pada turnamen ini ditentukan dengan Peringkat Penilaian Akhir AFC.[9] Penilaian ini dilakukan oleh komite AFC Pro-League selama 2006–2008 dengan meninjau berbagai aspek yaitu kompetitivitas, profesionalisme, pemasaran, dan kondisi keuangan liga serta klub peserta liga itu.[9] Sebuah liga maksimum memiliki 4 wakil di turnamen ini tetapi tidak lebih dari sepertiga jumlah klub yang bertanding pada liga tersebut, dibulatkan ke bawah.[9] Beberapa liga harus mengirimkan wakil yang akan mengikuti pertandingan playoffs kualifikasi dahulu.[9] Finalis Piala AFC juga mendapatkan hak untuk mengikuti pertandingan playoff kualifikasi dengan syarat liga mereka memenuhi syarat Liga Champions AFC.[9]
Peringkat penilaian baru seharusnya selesai pada November 2010, dengan maksud penilaian diperbarui sekali dalam dua tahun.[10] Setelah menyadari kriteria penilaian baru yang sulit diimplementasikan saat ini, AFC memutuskan untuk mempertahankan penilaian yang saat ini digunakan hingga musim 2012 dan menunda pengeluaran peringat baru hingga November 2011. Peringkat baru tersebut akan mulai digunakan pada musim 2013.[11]

Peringkat Penilaian Akhir AFC untuk musim 2009–2012 [9]
Asia Barat
Peringkat Negara Klub Tempat
Penyisihan Grup Play-off Piala AFC

Bendera India India 14 0 1 1

Bendera Iran Iran 18 4 0 0

Bendera Irak Irak 36 0 0 3

Bendera Yordania Yordania 12 0 0 2

Bendera Oman Oman 12 0 0 2

Bendera Pakistan Pakistan 16 0 0 0

Bendera Palestina Palestina 22 0 0 0

Bendera Qatar Qatar 12 2 1 0

Bendera Arab Saudi Arab Saudi 14 4 0 0

Bendera Tajikistan Tajikistan 10 0 0 0

Bendera Uni Emirat Arab UEA 12 3 1 0

Bendera Uzbekistan Uzbekistan 14 2 0 1

Bendera Yaman Yaman 14 0 0 2

Memenuhi syarat

Tidak memenuhi syarat
Asia Timur
Peringkat Negara Klub Tempat
Penyisihan Grup Play-off Piala AFC

Bendera Australia Australia 9+1* 2 0 0

Bendera Republik Rakyat Cina Cina 16 4 0 0

Bendera Indonesia Indonesia 18 1 1 1

Bendera Jepang Jepang 18 4 0 0

Bendera Korea Selatan Korea Selatan 14+1** 4 0 0

Bendera Malaysia Malaysia 14 0 0 0

Bendera Myanmar Myanmar 8 0 0 0

Bendera Thailand Thailand 16 0 1 1

Bendera Vietnam Vietnam 14 0 0 2
* Satu dari klub Liga Australia, Wellington Phoenix, berbasis di Selandia Baru, negara anggota OFC. Mereka tidak dapat mengikuti Liga Champions AFC.[12]
** Satu dari klub Liga Korea Selatan, Gwangju Sangmu, tidak dapat mengikuti Liga Champions AFC karena bukan merupakan entitas komersial dan pemain-pemainnya tidak dikontrak secara profesional.[11]
Finalis Piala AFC musim sebelumnya akan berpartisipasi mulai babak play-off, dengan syarat harus memenuhi kriteria Liga Champion.

[sunting] Format


Play-off kualifikasi
8 tim, 2 babak sistem gugur, 1 pertandingan, berbasis regional, 2 pemenang menuju penyisihan grup.

Penyisihan grup
32 klub dibagi ke dalam 8 grup yang masing-masing berisi 4 klub, yang berbasis regional, klub Asia Barat ditempatkan pada grup A sampai grup D, sedangkan Asia Timur grup E sampai grup H. Setiap klub bertanding dengan tim lain dalam grup yang sama sebanyak 2 kali, sehingga total pertandingan yang dimainkan sebuah klub adalah 6. Klub mendapat 3 poin untuk sebuah kemenangan, 1 poin untuk sebuah seri, dan 0 poin untuk sebuah kekalahan. Peringkat klub dalam grup ditentukan berdasarkan:
  • Poin
  • Selisih gol antara klub
  • Jumlah gol antara klub
  • Selisih gol dalam grup
  • Jumlah gol dalam grup
8 juara grup dan juara kedua grup akan menuju babak perdelapan final.

Perdelapan final
Juara grup melawan juara kedua grup, sistem gugur 1 pertandingan, berbasis regional, 8 pemenang menuju babak perempat final.

Perempat final dan semi final
8 klub akan dipasangkan secara acak; namun mulai musim 2010,[13] klub dari negara yang sama tidak dapat bertemu pada babak perempat final. Babak perempat final dan semifinal dilakukan dalam 2 pertandingan -kandang dan tandang- dimana agregat gol menentukan pemenangnya. Jika agregat gol tidak dapat menentukan pemenangnya, aturan gol tandang digunakan. Jika masih seimbang, pertandingan dilanjutkan dengan perpanjangan waktu, dimana aturan gol tandang tetap berlaku. Jika masih seimbang, pertandingan dilanjutkan ke adu penalti.

Final
Satu pertandingan di tempat netral. Jika seri, perpanjangan waktu dan adu penalti akan digunakan untuk menentukan pemenang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar